Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

AYO KITA SYUKURI NIKMAT!

AYO KITA SYUKURI NIKMAT!
(Telah dimuat di Majalah Kuntum PP IPM)
Dunia televisi kini dipenuhi iklan yang mempropagandakan berbagai macam produk, terutama sekali iklan produk untuk memperindah tubuh. Kita tidak bermaksud mempermasalahkan tampilan iklan-iklan tersebut, apalagi latar belakangnya, jenis produk yang ditawarkan serta honor yang diterima oleh bintang iklannya. Yang hendak kita cermati disini ialah efek dari iklan-iklan itu yang membuat sebagian manusia merasa malu. Sebabnya hanya karena iklan-iklan tersebut menggambarkan sosok yang paripurna terutama dari aspek fisikal.
Sampai-sampai ada yang tak berani sekolah dan tak mau tampil dimuka umum. Pun tak kalah menarik, banyak yang akhirmya mengurung diri hingga kemunculan iklan produk tersebut yang dianggap sebagai pahlawan penyelamat! kita pun bisa memaklumi suatu kondisi bahwa ada orang yang merasa tersiksa dengan kondisi fisiknya. Misalnya kulit terlampau pekat, badan terlalu pendek, hidung kurang memikat, dan lain-lain. Bias jadi inilah  gambaran fisik kita dalam realita.
Sering kita temui orang-orang yang minder dengan kondisi fisiknya. Ia benci dengan kakinya yang panjang, sebal rasanya melihat bibir yang terlampau tebal, dan setumpuk perasaan tak nyaman atas apa yang ada. Merasa diri tak sempurna itu wajar. Sebab memang selain dianugerahi kelebihan, Allah juga menitipkan apa yang kita sebut, “kekurangan”.
Jadi hakekatnya kondisi atau keadaan tubuh kita adalah karunia dari Allah agar satu sama lain diantaranya bisa saling menggunakan. Sederhananya kalau ada yang buta maka akan ada orang yang bisa melihat yang bakal membacakan para tunanetra, kisah-kisah untuk menjadi ladang amal baginya. Begitu pula karena ada orang yang lumpuh maka manusia yang normal dapat mengabdikan dirinya untuk mengantarkan orang tersebut bepergian, dan itupun bisa dijadikan ladang amal bagi orang yang normal.
Jadi, merasa diri tak sempurna itu wajar. Yang tak wajar adalah ketika kita menyesalinya dan tak dapat menikmati kehidupan karenanya. Maka selayaknya kita jadikan apa yang ada pada tubuh ini bukan sebagai penghambat pergaulan serta tidak menjadi penghalang meraih prestasi.
 Kita jadikan dia jalan untuk mengerjakan amal-amal saleh, menuai pahala yang tak putus-putus dari Allah SWT.
Ketika kita tidak mampu melihat, misalnya, sebetulnya Allah tengah menganugerahi kita kemampuan yang lain, seperti kekuatan mata hati. Sebab, walaupun banyak orang yang mampu melihat, mereka pun banyak yang kerepotan menahan penglihatan, bersusah payah menahan pandangan yang tak halal dilihat, terutama pandangan lawan jenis, misalnya. Karena sungguh!, pandangan yang tak terjaga lambat laun bakal menimbulkan ketumpulan dalam berpikir. Oleh karenanya, jalan kebeningan hati dan kejernihan pikiran bagi para tunanetra akan dimudahkan melalui terjaganya pandangan.
Sekarang terserah kita. Jika masih minder, maka hidup akan jadi susah. Tapi bila selalu mensyukuri segenap kondisi yang kita alami maka apa yang tengah kita hadapi akan terasa amat menyenangkan. Bukankah ini lebih baik.


Oleh : Azhar Nasih Ulwan 









Posting Komentar untuk "AYO KITA SYUKURI NIKMAT!"