PENGABDIAN (Pengabdian Part #1)

Semua benar-benar berbeda dari pemahamanku sebelumnya.Sekolah tua yang diperbarui ini benar-benar menyimpan penuh kisah dan makna yang tidak akan pernah terlupa seumur hidup.Dulu sebagai santri aku masih merasakan bagaimana dikekang dan diatur sedemikian rupa.Sempat menjadi penguasa ketika memakai celana abu-abu dan dihormati adik kelas setelah berjuang mati-matian mentaati peraturan selama 3 tahun lamanya.Kerasnya perjuangan yang dilandasi rasa kebersamaan dan persaudaraan kini tinggal kenangan yang tersimpan indah dalam benak dan beberapa catatan.

Aku dan 4 orang sahabatku(Galang,Azhar,Shoffa,Bahari) memutuskan untuk masih tetap bertahan di penjara suci ini.Kami belajar menjadi "penegak hukum" yang dulu kita takuti dan benci bersama selama menjadi santri.Banyak hal-hal baru yang aku tahu di posisiku ini.Mulai dari rapat musyrif di Rabu malam yang dulu kita curigai bakal terjadi razia setelahnya,ternyata menjadi ajang curhat para bapak-bapak pengasuh tanpa ibu.

Segala permasalahan dibahas disitu.Mulai dari yang berat terkait kurikulum pelajaran hingga yang paling simple tentang santri yang neko-neko.Kemudian ada format baru terkait pelajaran di asrama yang kini berubah nama menjadi pelajaran ma'had dan akan ada penilaian akhir berupa rapot kepribadian,sehingga setelah lulus dari Mu'allimin nantinya akan membuat rekor dunia dengan tiga raport berbeda dari satu sekolah.Dan masih banyak kisah lagi yang akan aku bagi kedepannya.

Aku berharap 4 orang di angkatan kita ini bisa terus bertahan dan akan terus bertambah untuk memberi kontribusi dengan jiwa yang ikhlas demi kemajuan sekolah yang pernah mempertautkan hati dan cita-cita kita semua.Apapun bentuk pengabdian itu,mu'allimin selalu menanti dan menunggu kehadiran kita semua.Hingga kemudian hari cita-cita kita bersama mengangakat nama mu'allimin dan terus menghasilkan kader yang memiliki integritas dan kapasitas sebagai sebenar-benarnya pemimpin.

oleh Ganjar Rachmawan Adiprana pada 18 Januari 2012 pukul 9:52 · 

-85 Truly Kawan-