Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

REFORMASI PENGAJARAN SEJARAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF, INOVATIF DAN VARIATIF DALAM MENCAPAI PEMAHAMAN AKTUAL MENGENAI SEJARAH

REFORMASI PENGAJARAN SEJARAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF, INOVATIF DAN VARIATIF
DALAM MENCAPAI PEMAHAMAN AKTUAL MENGENAI SEJARAH

          Relasi antara masa lalu, masa kini dan masa depan sangat erat kaitannnya. Sedangkan sejarah sendiri memberikan pemahaman antara relasi itu. Sejarawan Philip H. Penix mendefinisikan sejarah sebagai rekreasi imajinatif kejadian kejadian masa lalu manusia yang paling baik cocok dengan bukti masa kini.” Dalam arti lain sejarah adalah kajian tentang apa yang telah diperbuat manusia pada masa lampau. Karena masa lampau telah berlalu sehingga hanya meninggalkan jejak jejak saja, yaitu jejak perilaku manusia masa lampau. Baik itu riwayat tentang keputusan baik buruk, tentang pertimbangan dan sebagainya. Menghidupkan masa lampau dalam konteks kekinian bisa dipahami sebagai suatu bentuk relasi masa lampau dan masa kini. Dan pada dasarnya masa lalu bisa dijadikan pondasi untuk membangun ideal dan cita cita kedepannya.
            Melalui pengajaran sejarah inilah, masa depan dapat dipetakan dan dibuat menjadi mungkin. Sebagaimana yang dikatakan Adlai Stevenson (1900-1995), seorang kandidat presiden Amerika Serikat pada pemilu 1956, “Kita bisa memetakan masa depan kita dengan jelas dan bijaksana hanya bila kita mengetahui masa lalu yang telah membawa kita kepada hari ini”. seorang sejarawan Allan Bloom juga mengatakan, “Kita membutuhkan sejarah, bukan untuk mengatakan kepada kita apa yang terjadi pada masa silam atau menjelaskan masa lalu, tapi membuat masa silam itu hidup sehingga ia bisa menjelaskan kepada kita dan membuat masa depan menjadi mungkin”. Untuk itu, sejarah menjadi penting dalam kehidupan manusia dimasa lamapu kini atau masa depan.
            Pemberian pengajaran sejarah bagi generasi muda pada tahap pembelajaran disekolah ataupun jenjang pendidikan lainnya sangat perlu. Tunas tunas muda memiliki posisi pemilik masa depan serta memililki peran yang sangat besar dalam pembentukan karakter masa depan. Contohnya saja, kejadian masa lampau yang menjadikan negeri Indonesia terjajah dan krisis hingga saat ini, apabila generasi muda tidak tahu menahu akar tunggang permasalahan tersebut bagaimana mungkin bisa menyongsong masa depan yang baik. Namun yang menjadi pertanyaan hingga saat ini sudah benarkah pengajaran sejarah dijenjang pendidikan dalam mencapai pemahaman aktual mengenai sejarah? Pemahaman yang sebenarnya menjadikan sejarah sebagai objek pembelajaran moral dan proses mental.
            Sangat disesalkan bila sebagian besar sekolah sekolah menjadikan sejarah sebagai ilmu yang erat kaitannya dengan nama kejadian, tempat, orang, tahun atau deretan peristiwa peristiwa penting masa lampau tanpa ada telaah yang lebih mendalam untuk mencari makna sejarah yang menghidupkan dan bukan sekedar fakta mati sejarah. Fenomena itulah yang mungkin terjadi dibanyak sekolah dan menyebabkan para siswa banyak yang tidak menyukai sejarah. Karena sejarah hanya dilihat melalui prespek yang monotan, membosankan dan terkesan tak berguna. Padahal pada hakekatnya sejarah sangat menentukan kehidupan bangsa baik masa lampau, masa kini dan masa depan. Sudah seyogyanya sejarah menjadi pelajaran yang penting dalam pencapaian kesejahteraan manusia terutama perannya dalam memetakan masa depan.

Eksistensi dan Arti Penting Sejarah
            Sejarah adalah salah satu ilmu tertua. Para filsuf sebelum Masehi mempelajari Sejarah  yang kemudian diikuti politik setelah astronomi dan ilmu-ilmu alam. Kata "sejarah" berasal dari kata Arab "Å¡ajaratun" yang artinya pohon. Pohon dalam konteks ini tertuang pada metodologi ilmu Sejarah ketika menjabarkan atau merekamkan sebuah riwayat, yang lazim disebut historiografi. Historiografi, yang awalnya hanya sebatas penulisan sejarah para raja, cakupannya kemudian berkembang luas hingga merambah ke tataran budaya, tradisi, kehidupan sosial atau ekonomi suatu masyarakat. Ini menyebabkan Sejarah kerap disebut sebagai ibu dari ilmu-ilmu sosial lainnya.
            Bapak Indonesia Merdeka Ir. Soekarno berkata, sejarah pelajaran bagi umat manusia untuk menuju sebuah pelajaran yan lebih baik. Bung Karno begitu sadar pentingnya mendialogkan masa kini dan masa lalu, dengan berpesan pada rakyat agar jangan melupakan sejarah, yang akrab dengan singkatan “Jasmerah”. Sebuah bangsa dapat maju dan berkembang bila tak mengulangi kesalahan-kesalahan yang sama di masa lampau. Bahkan, dalam tataran individu sejarah memungkinkan seseorang untuk belajar dari orang-orang di masa silam saat baginya, di masa kini (mungkin) tak ada lagi orang yang bisa dijadikan pelajaran.
            Generasi muda patut mengembangkan sikap nasionalisme. Dengan masuknya era globalisasi,memperkuat rasa nasionalìsme justru didasari dari dalam hati. Dengan mengenal sejarah membuat kita lebih menghargai apa yang kita miliki saat ini. Bangsa ini mampu berjalan dengan baik, jika kita mampu menghargai, walau hanya dalam tindakan kecil dan menjadi tindakan besar di kemudian hari. Sebagaimana yang diungkapkan sejarawan dimana bangsa besar adalah bangsa yang mengahargai sejarahnya.

Problematika Pembelajaran dan Pengajaran Sejarah
            Sebagaimana yang diuraikan sebelumnya, fenomena pembelajaran sejarah yang banyak terjadi saat ini adalah pembelajaran sejarah yang erat kaitannya dengan menghafal fakta mati atau peristiwa-peristiwa masa lampu dengan sederet nama kejadian, tahun, tempat dan lain sebagainya. Hal ini akan menampakkan bahwa pelajaran sejarah sangat monoton. Karena monoton itulah sejarah terkesan membosankan dan menyusahkan saja bagi kebanyakan pelajar. Selain itu, pembelajaran sejarah yang bersifat kronik sudah melenceng dari hakikat utama perlunya sejarah diajarkan. Karna pembelajaran sejarah bukan semata mata hanya mengetahui kejadian masa lampau, namun mampu mendalami secara mendalam kejadian masa lampau dan dapat mengambil pelajaran dari sisi kehidupan supaya dapat dijadikan sebagai acuan masa depan.
            Oleh karena itu, perlu adanya perubahan strategi pembelajaran yang berbasis kreatif, inovatif dan variatif, yang nantinya dapat menjadikan pelajaran sejarah sebagai pelajaran yang tidak lagi monoton namun bervariasi dengan hal hal baru yang menyenangkan dan kreatif. Disisi lain hendaknya reformasi pengajaran tersebut disesuaikan dengan hakekat utama pengajaran sejarah dengan menelaah secara mendalam sehingga tercapai sejarah yang menghidupkan, bukan sekedar fakta mati.

Strategi Pembelajaran Kreatif, inovatif dan Variatif
            Untuk tercapainya pengajaran sejarah yang diidamkan tentunya melalui sebuah sistem pembelajaran, karena sistem pmbelajaran inilah yang akan menghantarkan ilmu sejarah untuk dipahami. Ditinjau dari problematika yang ada, strategi pembelajaran yang kreatif, inovatif dan variatif salah satu solusinya. Lalu bagaimana prosedur untuk mencapai strategi tersebut? Sebuah contoh, seorang guru sejarah dari SMPN 4 Widodaren, Ngawi, Jawa Timur, Aris Riyadi yang baru saja meraih juara I Lomba Karya Ilmiah Guru (LKGI) XVII bidang IPSK tingkat SMP yang digelar oleh LIPI tahun 2009 mampu melahirkan inovasi baru dalam mengajar sejarah yang lebih asyik dan menarik. Yaitu pembelajaran sejarah melalui kartun mirip wayang. Dari penelitiannnya itu, Aris mengaku siswa-siswi yang tadinya tidak menyukai sejarah kini perlahan mulai suka dan menyenanginya.
            Contoh diatas menggambarkan bagaimana seorang guru mampu mengajar sejarah dengan menggunakan kekreatifan yang dimilikinya. Dan masih banyak contoh lainnnya, seperti pembelajran dengan kegiatan-kegiatan kunjungan ke wilayah-wilayah bersejarah, pembelajaran berbau game, atau pembelajaran dengan media teknologi dan inormasi yang maju serta masih banyak lainnnya. Dengan melahirkan inovasi inovasi baru dalam mengajar, siswa akan tertarik karena belum pernah menemui cara pengajaran terebut. Dengan semakin bervariasinya pengajaran siswa akan tidak mudah jenuh dan selalu bereksplorasi dengan pengajaran yang berbeda. Apalagi disajikan secara kreatif dan menyenangkan, maka pastilah siswa akan tertarik dan lebih mendalami pelajaran. Akan tetapi, strategi pmbelajaran itu hendaknya disesuaikan dengan kondisi serta situasi siswa.
            Sehingga diharapkan melalui strategi pembelajran kreatif, inovatif dan variaif ini, siswa dapat lebih giat untuk memahami dan mempelajari melalui metode asyik dan menyenangkan. Dengan pendalaman pembelajaran melalui metode tersebut siswa mampu mencapai pemahaman sejarah secara aktual atau yang sebenar benarnya dan hakikat aslinya secara mendalam.
  
           
           


DAFTAR PUSTAKA

Aris Riyadi. Asyiknya Belajar Sejarah Lewat Kartun. Jakarta. Kompas.Com. Rabu 12 Agustus 2009 Pukul 18:06.

Zakaria, 2009. “Penyusunan Artikel Ilmiah”, Bengkulu: FKIP UNIB.

Irwan Setiawan. S.Pd. 2009. Belajar Mandiri Dengan Pemanfaatan Program Powerpoint Dalam Pembelajaran Sejarah Di Sekolah Menengah Atas Negeri    1 Bkl Selatan. Bengkulu.

Donny Syofyan. Sejarah Meneguhkan Masa Depan. LapauDonny.multiply.com. 15 September 2007.

Yahya Abraham. 2007. Pentingnya Sejarah. Suara Merdeka.

Akhmad Sudrajat.“Media Pembelajaran”.http://akhmadsudrajat.wordpress.com.


Yogyakarta, 2010
Azhar Nasih Ulwan

Posting Komentar untuk "REFORMASI PENGAJARAN SEJARAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF, INOVATIF DAN VARIATIF DALAM MENCAPAI PEMAHAMAN AKTUAL MENGENAI SEJARAH"