Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

SENJATA PEMBUNUH MASSAL

SENJATA PEMBUNUH MASSAL
(Telah dimuat di Majalah Kuntum PP IPM)

            Senjata pembunuh massal kerap kali dipahami sebagai sebuah senjata raksasa yang dapat membunuh umat manusia dalam benak kita. Berbeda halnya pada abad ini, ternyata telah ditemukan sebuah senjata pembunuh massal yang sudah aktif membunuh umat manusia kian hari kian banyak. Rupanya pun tak sebesar yang kita bayangkan, ternyata hanya sebesar jari telunjuk orang dewasa, bukankah itu sesuatu yang menabjubkan namun mengerikan. Tahukan kamu bahwasannya senjata itu bernama rokok, mengapa bisa???
            Menurut keterangan yang dirilis para ahli di terbitan World Lung Foundation and American Cancer Society, agustus 2009. Tembakau bisa menewaskan satu miliar orang di abad ini, jika kecenderungan merokok terus berlangsung. Di abad lalu (abad 20), sebanyak 100 juta orang tewas akibat tembakau. Lebih dari itu, menurut ahli, kerugian pemakaian tembakau menelan biaya global sebanyak 500 miliar dolar AS per tahun, dalam bentuk biaya medis langsung, kehilangan produktivitas kerja, dan kerusakan lingkungan hidup.
Fakta lainnya, tembakau bertanggung jawab atas satu dari 10 kematian di seluruh dunia. Perokok, katanya, meninggal rata-rata 15 tahun lebih dini dibandingkan orang yang tidak merokok. Penggunaan tembakau akan menewaskan enam juta orang pada 2010 akibat penyakit kanker, jantung, bengkak pada paru-paru karena pembuluh darahnya kemasukan udara dan penyakit lain, katanya. Bahkan tembakau menewaskan sepertiga sampai separuh orang yang merokok.
Disebutkan, resiko kematian akibat kanker paru-paru lebih dari 23 kali lebih besar pada pria yang merokok, dibanding non-perokok, dan 13 kali lebih tinggi pada perempuan yang merokok. Kasus perokok pasif di tempat kerja menewaskan 200.000 pekerja setiap tahun. Penggunaan tembakau, katanya, akhirnya akan menewaskan 250 juta dari seluruh remaja dan anak-anak saat ini.
Hampir seperempat pemuda yang merokok mencicipi rokok pertama mereka sebelum usia 10 tahun. Berdasarkan laporan, sebanyak satu miliar pria merokok, dengan rincian, 35 persen pria di negara kaya dan 50 persen pria di negara berkembang. Sedangkan perempuan yang merokok sebanyak 250 juta orang, 22 persen di negara maju dan 9 persen perempuan di negara berkembang.
Tidakkah keterangan diatas cukup membuat kita merinding? Lalu, apabila kita menilik negara kita sendiri, Indonesia, sebuah negara berkembang dengan mayoritas kaum muslim terbesar didunia bisa terbilang sebagai negara yang doyan dengan rokok. Di terminal, jalan raya, warung, toko, mall, dan tempat lainnya mudah sekali dijumpai seorang yang menikmati sebongkah tembakau, lebih parahnya, papan bertuliskan no smoking pun tak dihiraukannya.
Fatwa haram telah jelas dikeluarkan oleh negara-negara timur tengah, sedangkan kita sebagai negara mayoritas muslim terbesar didunia belum fatwa yang jelas mengenai hal itu. Nominal pajak yang diberikan pabrikan rokok menggiurkan pemerintah untuk tidak mengambil langkah tegas melarang beredarnya “senjata pembunuh massal” itu. Padahal bila kita hitung kerugian yang ditimbulkan rokok tak mampu tercukupi dengan pajak yang diberikan. Apalagi bila remaja dan pemuda saat ini merupakan mayoritas penghisap tembakau bakal hancurlah generasi masa depan, dengan timbulnya generasi-generasi yang berpenyakitan dan tak mampu membawa kemajuan bangsa.
Hal ini tentunya sangat memprihatinkan, namun percuma saja kita hanya berdiam diri dan hanya bersuara. Saatnya kita tinggalkan dan kita hentikan peredaran “senjata pembunuh masal” yang dapat membunuh bangsa ini bahkan umat manusia, tentunya mulai dari diri kita sendiri.


Penulis: 
Azhar Nasih Ulwan

Posting Komentar untuk "SENJATA PEMBUNUH MASSAL"