Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menjadi Kembang Api

KEMBANG API


Kau memberi cahaya di langit malam bahkan saat langit tidak memintanya
Dan menghilang saat cukup untuk menghangatkan
Masa hidupmu tak panjang
Tapi memberikan gemerlap yang membahagiakan
Sesakit apapun kau menahan panas api yang membakar
Selalu menampakkan warna yang indah menawan
Segelap apapun gulita malam yang menyelimuti
Selalu hadir dalam beragam warna yang rupawan
Bagimu, memberi tidak cukup dengan satu hal saja
Seperti engkau memberi warna
Tak cukup hanya dengan satu warna, tetapi banyak warna
Terkadang baramu memercik menyentuh kulit
Tapi kau berusaha tuk padamkan
Agar tak cukup untuk melukai
Kembang api, Kau ada, untuk memberi warna


Filosofi apa yang bisa didapat dari kembang api:

Kau memberi cahaya di langit malam bahkan saat langit tidak memintanya
(Kehadiran kita untuk orang lain baiknya tidak hanya ketika diminta atau dibutuhkan saja. Setiap saat kita harus tetap menjaga jalinan silaturahmi dengan orang lain dan memberikan kemanfaatan tanpa diminta)
 
Dan menghilang saat cukup untuk menghangatkan
(Tak selamanya keberadaan kita untuk orang lain dirasa nyaman. Terkadang kehadiran kita atau perbuatan kita dapat menyakiti orang lain. Akan lebih baik jika kita sadar diri untuk menarik diri dari berbuat onar kepada orang lain) 

Masa hidupmu tak panjang, Tapi memberikan gemerlap yang membahagiakan
(Hidup ini tidak panjang, tapi sebisa mungkin kita memberi manfaat kepada orang lain)

Sesakit apapun kau menahan panas api yang membakar, Selalu menampakkan warna yang indah menawan
(Hidup ini penuh pengorbanan. Terkadang untuk membuat orang lain bahagia, kita perlu mengorbankan diri sendiri bahkan sampai merasakan pedih dan perih)

Segelap apapun gulita malam yang menyelimuti, Selalu hadir dalam beragam warna yang rupawan
(Hidup ini tidaklah mudah. Seringkali banyak halangan dan rintangan yang membentang. Seperti gelap malam yang menutupi jalan yang akan kita lalui. Tetapi kita harus terus berjuang untuk mengarungi hidup ini apapun kondisinya)

Bagimu, memberi tidak cukup dengan satu hal saja. Seperti engkau memberi warna. Tak cukup hanya dengan satu warna, tetapi beragam warna
(Hidup itu bukan seberapa banyak menerima, tetapi seberapa banyak memberi. Memberi tidak hanya cukup sekali atau satu hal saja, tetapi berkali-kali dalam berbagai hal. Dengan berbagi kita dapat merasakan nikmatnya hidup)

Terkadang baramu memercik menyentuh kulit, Tapi kau berusaha tuk padamkan, Agar tak cukup untuk melukai
(sebisa mungkin kita menjaga perilaku dan ucapan agar tidak menyakiti orang lain. Apalagi sampai memfitnah seseorang. Kita juga harus bertanggungjawab atas ucapan yang kita lontarkan jika itu dapat menyakiti orang lain)

Kembang api, Kau ada, untuk memberi warna
(Hidup kita itu dirasa ada ketika memberi manfaat kepada orang lain)


2 komentar untuk "Menjadi Kembang Api"