Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Puisi “Kebingungan”


Puisi “Kebingungan”

Semilir angin menelusup, menyejukkan raga,
Daun rimbun pepohonan, meneduhkan jiwa,
terik matahari membakar semangat membara,
Sungguh menawan siang di negari jamrud katulistiwa, 

Tapi, ingatkah engkau,
Wahai para mahasiswa ...
67 Tahun yang lalu,
Mayat mayat bergelimpangan,
Peluh, keringat dan darah bercucuran,
Demi satu kata,
‘MERDEKA’3x

Tapi saat ini,
Merdeka itu omong kosong
Merdeka itu bohong
Apa dikata
Satu bahasa, namun bahasa kebohongan
Satu nusa, namun nusa kejahiliahan
Satu bangsa, namun bangsa terbelakang
Sungguh sungguh terlalu..

Kesejahteraan tinggallah angan
keadilan hanyalah khayal
kemerdekaan telah terjajah
yang tersisah hanya kebodohan
Pejabat pada korupsi, ih
Pelajar pada tawuran, ah
Pemuda semakin acuh,  iuh
Terhanyut kesenangan budaya Kpop, budaya barat,
dan asyik bermesraan dengan pacar, hemm

kerusakan menjadi suguhan spesial media bangsa
dimana letak kemajuan bangsa kita?
Dimana karya karya yang bisa kita banggakan
Bahkan kita hanya mengeluh dan mengumpat
Ketika karya kita di jambret negeri tetangga
Lantas baru kita tersadar akan kekayaan negeri  yg tak terjaga

Jangan bangga ketika produk orang asing dalam genggaman
Mau aple mau jeruk mau apa kek,
Seharusnya kita bangga dengan karya sendiri
Agar kita tidak mengalami penjajahan tingkat akut,
Yakni penjajahan intelektual

Pengorbanan pahlawan kita dahulu
Sudahkah terbayar tuntas dengan keadaan kemerdekaan saat ini?
Pahlawan mana yang tidak menangis
Melihat kebobrokan bangsa ini,

Indonesiaku, indonesiamu
Jangan hanya tinggal diam kawan
mari bersatu ambil peranan
sebagai pemuda untuk perubahan
dengan kata aku bergema
dengan karya aku ada
kami tunggu karya maba fmipa uny 2012
OK!
Hidup mahasiswa!

Posting Komentar untuk "Puisi “Kebingungan”"